BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masa
remaja yaitu masa di mana terjadinya kelabilan jiwa karena telah memasuki fase
dari anak-anak menuju fase dewasa. Pada umumnya masa remaja yaitu antara 12-21
tahun. Pada perkembangan manusia, terdapat tuntutan-tuntutan psikologis yang
harus dipenuhi, jika tidak maka akan menimbulkan dampak yang berkelanjutan.
Remaja pun juga seperti itu, jika tuntutan itu tidak dipenuhi, maka akan
menimbulkan dampak yang signifikan dalam perkembangannya menuju kedewasaan.
Kebiasaan
merokok telah menjadi budaya di berbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas
perokok di seluruh dunia ini 47% adalah populasi pria sedangkan 12% adalah
populasi wanita dengan berbagai kategori umur. Berbagai alasan orang merokok
beraneka ragam, di kalangan remaja ini adalah faktor gengsi dan agar disebut
“jagoan”, malahan ada satu pepatah menarik yang digunkan sebagai pembenar atas
kebiasaan merokok yaitu “ada ayam jago di atas genteng, tidak merokok tidak
ganteng”. Adapun berbagai alasan dan faktor penyebab untuk merokok di atas
biasanya kalah, seandainya beradu argumen dengan pakar yang ahli tentang
potensi berbahaya atas apa ditimbulkan dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya
sendiri, orang lain dan lingkungan.
Fenomena
merokok di kalangan ramaja usia sekolah bukan pemandangan asing lagi.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Penyakit Tidak Menular Kementerian
Kesehatan, sebelum tahun 1995 prevalensi remaja terhadap rokok hanya tujuh
persen. Pada 2010 naik menjadi 19 persen. 54,1 persen orang di atas usia 15
tahun merokok dan 43,3 persen dari jumlah keseluruhan perokok mulai merokok
pada rentang usia 14-19 tahun. Jumlah perokok usia remaja di Indonesia terus
meningkat.
Merokok
merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan. Apalagi sudah menjadi
masalah nasional, dan bahkan internasional. Hal ini menjadi sulit, karena
berkaitan dengan banyak faktor yang saling memicu, sehingga seolah- olah sudah
menjadi lingkaran setan. Di tinjau dari segi kesehatan, merokok harus
dihentikan karena menyebabkan kanker dan penyumbatan pembuluh darah yang
mengakibatkan kematian, oleh karena itu merokok harus dihentikan sebagai usaha
pencegahan sedini mungkin. Terlebih diketahui bahwa sebagian besar perokok
adalah remaja sehingga perlu adanya pencegahan dini yang dimulai dari pihak
sekolah.
Berkaitan
dengan fenomena di atas, maka perlu adanya penelitian mengenai perilaku merokok
pada remaja agar bisa menambah wawasan tentang perilaku merokok dan cara
menanggulanginya sehingga dapat mencegah timbulnya perilaku merokok pada
remaja, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Pengaruh Rokok Terhadap Perkembangan Remaja.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan makalah ini adalah membahas hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh
rokok terhadap perkembangan remaja
C.
Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui
penulisan dan penyusunan makalah ini adalah :
1.
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa
Indonesia di kelas XI MIA di SMA YATPI Godong tahun ajaran 2014 / 2015.
2.
Untuk
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh rokok terhadap perkembangan
remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Remaja
Masa
remaja merupakan salah satu periode
dari perkembangan manusia. Masa ini
merupakan masa perubahan atau peralihan
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik,
perubahan psikologik, dan perubahan sosial. Di sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai
pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. masa peralihan antara
masa anak-anak yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu
antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang dewasa muda. Berdasarkan umur kronologis dan
berbagai kepentingan, terdapat defenisi tentang remaja yaitu:
1.
Pada
buku-buku pediatri, pada umumnya
mendefenisikan remaja adalah bila seorang anak telah mencapai umur 10-18
tahun dan umur 12-20 tahun anak laki- laki.
2.
Menurut
undang-undang No. 4 tahun 1979 mengenai
kesejahteraan anak, remaja adalah
yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah.
3.
Menurut
undang-undang perburuhan, anak dianggap remaja apabila telah mencapai umur
16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat tinggal.
4.
Menurut
undang-undang perkawinan No.1 tahun
1979, anak dianggap sudah remaja apabila cukup matang, yaitu umur 16 tahun
untuk perempuan dan 19 tahun untuk
anak-anak laki-laki.
5.
Menurut
dinas kesehatan anak dianggap sudah remaja apabila anak sudah berumur 18 tahun,
yang sesuai dengan saat lulus sekolah menengah.6) Menurut WHO, remaja bila anak
telah mencapai umur 10-18 tahun.
B. Definisi Rokok
Rokok
adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya
dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada
rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring
nikotin. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan
kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa
tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan
kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung.Di
dalam rokok terkandung beberapa zat-zat kimia yang sangat berbahaya yang dapat
menimbulkan penyakit diantaranya,
1.
Tar
2.
Karbon
Monoksida (Co)
3.
Nikotin
C. Pengaruh Rokok Terhadap Remaja
Dewasa
ini di Indonesia kegiatan merokok seringkali dilakukan individu dimulai di
sekolah menengah pertama, bahkan mungkin sebelumnya. Kita sering melihat di
jalan atau tempat yang biasanya dijadikan sebagai tempat “nongkrong” anak-anak
tingkat sekolah menengah banyak siswa yang merokok. Pada saat anak duduk di
sekolah menengah atas, kebanyakan pada siswa laki-laki merokok merupakan
kegiatan yang menjadi kegiatan sosialnya. Menurut mereka merokok merupakan
lambang pergaulan bagi mereka. Hampir semua orang mulai merokok dengan alasan
yang sedikit sekali kaitannya dengan kenikmatan. Dalam pikiran remaja, rokok
merupakan lambing kedewasaan. Sebagai seorang remaja mereka menggunakan
berbagai cara agar terlihat dewasa. Seperti halnya remaja ingin mencoba melakukan
apa yang sering dilakukan oleh orang dewasa, dengan sembunyi-sembunyi remaja
pria mencoba merokok karena seringkali mereka melihat orang dewasa
melakukannya.”
Pada
masa remaja, ada sesuatu yang lain yang sama pentingnya dengan kedewasaan,
yakni solidaritas kelompok, dan melakukan apa yang dilakukan oleh kelompok.
Apabila dalam suatu kelompok remaja telah melakukan kegiatan merokok maka
individu remaja merasa harus melakukannya juga. Individu remaja tersebut mulai
merokok karena individu dalam kelompok remaja tersebut tidak ingin dianggap
sebagai orang asing, bukan karena individu tersebut menyukai rokok.
D. Faktor Penyebab Remaja Menghisap Rokok
Perilaku
adalah segala tindakan yang dilakukan oleh manusia yang mencakup kegiatan
motoris dan juga aktifitas atau kegiatan yang bersifat praktis atau jiwani.
Menurut
Alisjahbana (1986: 96) bahwa perilaku yang ditimbulkan oleh manusia tercermin
dari segala tindakan dan perbuatan untuk mencapai tujuannya dimana manusia
bergantung pada lingkungannya. muncul teori KAP (knowledge, attitude and
practice) bahwa perilaku orang dipengaruhi oleh sikap (attitude), pengetahuan
(knowledge), akan tetapi semua perilaku terdapat variabel penting yang
menjembataninya yaitu variabel motivasi.
Ada
beberapa faktor yang mendorong remaja untuk merokok, di antaranya:
1.
Faktor
orangtua dan keluarga
Salah satu temuan tentang remaja perokok
adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia,
dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman
fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda
yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam
Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
Selain itu, anak-anak yang mempunyai
orang tua perokok, lebih rentan untuk terpengaruh dan mencontoh orang tuanya.
2.
Teman
sebaya merokok
Banyak fakta membuktikan bahwa remaja
perokok, kemungkinan besar teman-temannya juga perokok, dan sebaliknya.
Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau
lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri,
1991).
3.
Iklan
rokok
Iklan-iklan di berbagai media yang
memberikan gambaran bahwa perokok adalah lambang keglamouran, cowok banget,
memicu remaja untuk ikut berperilaku seperti itu.
E. Dampak Merokok Di Kalangan Remaja
Kerugian
yang ditimbulkan dari perilaku merokok sangat banyak bagi kesehatan tapi
sayangnya masi saja banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya. Dalam
asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dua diantaranya
adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsiogenik.
Sebagaimana
halnya berbagai aktivitas, merokok ada dampak yang ditimbulkannya, baik
dampak positif maupun
dampak negatif. Namun jika kita kaji lebih dalam merokok banyak
mengandung dampak negatifnya dibanding dampak positifnya. Meskipun demikian,
jumlah perokok tiap tahunnya semakin meningkat.
1.
Dampak
positif dari merokok
Meskipun didalam
bungkus rokok itu sendiri tertulis peringatan bahwa merokok dapat menyebabkan
serangan jantung, kanker, impotensi, serta gangguan kehamilan dan janin, tetapi
seperi tidak diperdulikan oleh para perokok. Kebanyakan para perokok mengatakan
mulut terasa asam jika tidak merokok terlebih lagi setelah makan. Beberapa hal
dianggap sebagai manfaat dari merokok adalah sebagai berikut:
a.
Mengurangi
stress, tekanan perasaan yang kurang enak, secara tidak langsung menjadikan
remaja lebih berani.
b.
Menimbulkan
perasaan nikmat.
c.
Mempererat
pergaulan antar kawan, terutama bila semua kawan merokok.
d.
Meningkatkan
keberanian dan perasaan jantan, jagoan dan macho.
e.
Mengurangi
nafsu makan, sehingga bisa mencegah kegemukan.
Dari kelima
manfaat yang ditimbulkan dari merokok khususnya bagi para remaja yang digunakan
sebagai alasan untuk merokok yaitu cenderung pada hal mengurangi stress,
mempererat pergaulan dan meningkatkan keberanian dan perasaan jantan.
2.
Dampak
negatif dari merokok
Sebenarnya jika
kita mengetahui apa yang dihasilkan dari merokok adalah suatu hal yang belum
jelas ada manfaatnya bahkan tidak ada manfaatnya terlebih lagi dari segi
kesehatan, merokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Dalam bungkus rokok itu
sendiri dicantumkan peringatan pemerintah bahwa merokok dapat menyebabkan
serangan jantung, paru-paru, kanker, impotensi serta gangguan kehamilan dan
janin. Dibawah ini akan disampaikan kerugian dari merokok antara lain:
a.
Rokok
mengandung 4000 jenis bahan racun yang berbahaya bagi kesehatan, antara lain
yang telah dikenal baik adalah karbon monoksida (co) yang bisa mematikan,
nikotin yang mendorong pengapuran jantung dan pembuluh darah, tar yang dapat
menyumbat dan mengurangi fungsi saluran nafas dan menyebabkan kanker, serta
berbagai racun pada hati, otak dan pembentuk kanker.
b.
Rokok
menurunkan konsentrasi, misalnya sewaktu mengemudi dan berpikir.
c.
Rokok
menurunkan kebugaran.
d.
Rokok
bukan hanya meracuni para perokok sendiri, namun juga orang disekitarnya
(sebagai perokok pasif) dengan bahaya yang sama.
e.
Rokok
menimbulkan ketergantungan dan perasaan kehilangan sesuatu. Kalau rokok tidak
tersedia, yang berakibat pada penurunan prestasi belajar dan bekerja.
f.
Rokok
memboroskan
g.
Rokok
dapat menyulut kebakaran
F. Upaya Mengatasi Rokok Pada Remaja
Merokok
di sekolah yang dilakukan siswa kini semakin banyak, itu dikarenakan siswa yang
satu mengajak siswa yang lainnya atau dikarenakan oleh faktor pergaulan. Oleh
karena itu para guru lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan
mengelilingi tempat-tempat yang sering dijadikan tempat merokok.
Selain
itu juga melakukan peringatan yang lebih tegas lagi agar para pelanggar
khususnya perokok jera dan tidak melakukan hal tersebut lagi baik di sekolah
maupun di luar sekolah.
Jika karena
kecanduan, maka tips yang harus dilakukan adalah:
1.
Pikirkanlah
hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi pada tubuh ketika masa krisis
karena berhenti merokok (biasanya 1,5 sampai 2 minggu)
2.
Minumlah
banyak air putih, makan banyak sayur dan buah-buahan setiap kali timbul
keinginan untuk merokok
3.
Berbicara
atau berkomunikasilah dengan orang lain dan tetaplah menyibukkan diri
4.
Berolahraga
yang menyenagkan dan disukai secara teratur dan terukur
5.
Pijatlah
daerah punggung dan leher, lalu tariklah napas dalam-dalam.
6.
Jika
karena ketergantungan, maka putuskan semua hubungan antara rokok dan
kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dengan tips berikut ini:
7.
Jika
ingin merasakan rokok di tangan, bermainlah dengan barang-barang lain seperti
pensil, pena, atau membaca buku
8.
Jika
ada keinginan untuk menyalakan rokok, jauhkan rokok dari jangkauan dan buanglah
korek api
9.
Jika
biasa merokok sesudah makan, segeralah bangkit dari duduk setelah makan, gosok
gihi dan pergilah berjalan atau lakukan kegiatan yang membuat lupa pada rokok
10. Jika merokok
disertai dengan minum kopi, maka ganilah kopi dengan jus buah, dll
11. Jika merokok
untuk menenangkan diri, maka cobalah untuk mengingat bahaya merokok dapat
mengakibatkan penyakit jantung, paru-paru, kanker, stroke, keguguran, dll.
Berikut ini
beberapa tips yang perlu diperhatikan:
1.
Tanyalah
pada diri sendiri, apakah ada teman, saudara, atau tetangga yang menderita
salah satu penyakit di atas. Bayangkan jika penyakit tersebut menyerang diri
kita sendiri.
2.
Jika
keinginan untuk merokok sangat kuat, lakukanlah olahraga ringan seperti
berjalan-jalan atau lakukan kegiatan yang menjadi kegemaran atau hobi Anda.
3.
Jika
berpikir bahwa merokok dapat membuat kita menjadi tenang atau nyaman, maka
katakanlah dan akuilah secara jujur bahwa rokok tidak mungkin bisa mengatasi
masalah yang ada.
4.
Untuk
mengatasi masalah ini, perlu melibatkan keluarga, teman, dan saudara untuk
membantu mengalihkan perhatian dari rokok.
5.
Jika
ingin berhenti merokok harus menetapkan tindakan yang akan dipilih atau
perilaku apa yang paling mudah diubah berkaitan dengan situasi merokok.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian yang diuraikan dalam bab pembahasan diatas,
maka dapat disimpulkan sbb :
1.
Merokok saat remaja membuatnya berisiko kena
masalah kesehatan yang serius karena masih berada pada usia pertumbuhan. Rokok
ini tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan pada tingkat fisik namun juga
emosionalnya.Para ahli mengungkapkan risiko kesehatan merokok pada remaja jauh
lebih buruk dibanding dengan orang dewasa yang merokok.
2.
Dampak yang ditimbulkan dari perilaku
merokok.
a.
Perilaku merokok sama dengan aktivitas
lainnya yang memiliki dampak positif dan dampak negtaif dari merokokDampak
positif. Dalam penelitian ini diketahui bahwa dengan merokok remaja dapat
merasakan dampak positif bagi dirinya yaitu perasaan nikmat sebanyakdan bagi
lingkungannya yaitu denagn merokok remaja bisa mempererat pergaulan yaitu
sebanyak atau dengan kata lain dengan merokok remaja dianggap solider dengan
lingkungan sosialnya terutama sesama teman sebayanya yang merokok.
b.
Dampak negatif. selain dampak positif merokok
juga dapat menimbulkan dampak negatif. Kecenderungan remaja dalam penelitian
ini diketahui bahwa dengan merokok mereka merasakan dampak negatif yaitu
memboroskandan sisanya yaitu menimbulkan ketergantungan.
B.
Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, mudah – mudahan apa yang saya
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal
mengenai pengaruh rokok terhadap perkembangan remaja. Kami menyadari apa yang
kami paparkan dalam makalah ini tentu
masih belum sesuai apa yang di
harapkan dengan ini saya berharap
masukan yang lebih banyak lagi dari guru pembimbing dan teman – teman semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://karamhamzal.blogspot.com/2012/02/v-behaviorurldefaultvmlo_5347.html
(Diakses Hari Rabu, 28 Januari 2015)
http://www.yupinter.com/2014/03/makalah-pengaruh-rokok-terhadap.html
(Diunduh Hari Rabu, 28 Januari 2015)
http://science-student14.blogspot.com/2013/04/bahaya-merokok-bagi-remaja.html
(Diakses Hari Rabu, 28 Januari 2015)
No comments:
Post a Comment