Tuesday, March 28, 2017

iklan jawa



JAGUNG HIBRIDA UNGGUL
TANI MAKMUR
Para kadang tani orausa bingung yen arep nenandur.
Jagung hibrida unggul
Gampang golek-golekane
Gampang nandure kualitas unggul


Toko “Tani Makmur“
Jalan. Hasanudin Saditan Brebes
Telp. 0851 2222 3525



“JAMU MUGI WARAS”

Jamu mugi waras nyediakake aneka jamu
1.    Akeh pilihane
2.   Mesti alami
3.   Gampang ngracike
4.   Tanpa efek samping
Dijamin waras, seger, lan makmur

Toko mugi waras
Jl. Jendral Sudirman, Pasarbatang Brebes
Telp. 0857 0022 4526

SEPATU “ADIDAS”

Hasil gambar untuk sepatu adidas kartun

Monggo-monggo para sedulur pada tuku sepatu adidas
Dijamin kualitas mantap
Regane murah
Kualitas OK….


Toko “Sport Jaya”, Ingkang Alamatipun Wonten Teng Andap :
Jalan Gajah Mada, Limbangan Brebes
Telp. 0856 2211 1234




TEH MELATI


Ayo podho ngombe teh melati, sing arum ambune lan enak rasane!!!
Digawe saka melati asli, duwe khasiat katah.

KHASIAT :
saget nyegah kolesterol, nglancarake nguyuh
lan awak dadi sehat






IMUNISASI


Ayo poro sedulur sing dwe anak umur 8 sampe 15, podo maring puskesmas eben di nagai vaksin suntik polio, eben podo ra kena penyakit polio, cacar, campak.

Gratis !!!!!!!







POSYANDU

Ayo pada maring posyandu setiap wulan
Posyandu maringi pelayanan
1.    Pelayanan kesehatan wong meteng, kas lairan, lan nyosoni
2.   Imunisasi
3.   Pelayanan untu
4.   Keluarga berencana (KB)







AYO HEMAT BANYU


Saben dinten banyu arep metu saking awake dhewe, padha wektu cuaca panas, wektu olahraga banyu arep metu ing bentuk kringet lan laine. Lan awake dhewe cuma saget migunakake banyu tawa sing ana ing es ing kutub sisane saking kali, lemah lan tlaga. Banyu resik kurang amarga polusi. Air bersih berkurang karena Polusi. Sing disebabkake saking Limbah Pabrik lan Limbah umah tanggga yaiku salah sijine misuh klambi, misuh abrak, toilet, lan turah panganan sing ora enthek. Krisis banyu salah sijine sing ngalami yaiku negara Afrika. Banyu resik angel dientukake amarga anane kegaringan.






MBIASAKNA NGUMBAH TANGAN NGGUNAKAKE SABUN SEDURUNG LAN SAWISE NGLAKUKNA KEGIATAN

Tangan termasuk sawijining penghantar utama manjinge kuman penyakit menyang awak manungsa,,
Ngumbah tangan iku sawijining kegiatan kanggo ngresiki bagian telapak tangan, punggung tangan, driji lan kuku driji.Tujuane: supaya bersih saking kotoran.
Nanging luwih resik Ngumbah tangan nganggo sabun, amarga bisa ngehambat manjinge kuman penyakit kayata virus lan bakteri sing ora bisa didileng kasat mata lan mbunuh kuman penyebab penyakit sing bisa ngrugikaken kesehatan.

MASA KHULAFAUR RASYIDIN



MASA KHULAFAUR RASYIDIN

Sejarah  Khulafaur Rasyidin
Khalifah adalah jabatan tertinggi dalam kepemimpinan Islam pacsa Rasulullah Saw. Wafat. Mereka dipilih oleh umat Islam melalui musyawarah. Seorang khalifah wajib menjalankan kepemimpinan sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Khalifah tidak menjalankan fungsi kenabian, tugas utama mereka dalam hal keagamaan adalah memimpin shalat jum’at di masjid Nabawi dan menyampaikan khutbah jum’at.
Tugas seorang khalifah selain sebagai kepala Negara, dia juga menjabat sebagai panglima pasukan Islam yang memiliki kewenangan luas dalam hal pemerintahan. Dalam sejarah, tugas Nabi Muhammad Saw. Sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara diemban oleh empat sahabat terdekatnya secara berurutan. Termasuk dalam tugas tersebut adalah mengurus masalah keagamaan umat Islam. Keempat penggantinya inilah yang dikenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin. Secara kebahasaan, Khulafaur Rasyidin berarti para khalifah yang mendapat petunjuk. Keempat khalifah tersebut adalah Abu Bakar As-Shiddiq (memerintah 632 – 834 M), Umar bin Khatab (634-644M), Usman bin Affan (644-656 M) dan Ali bin Abi Thalib (656-661 M).
1.      Abu Bakar As Shiddiq
a.    Hasil gambar untuk Abu Bakar Ash ShiddiqBiografi Abu Bakar As Shidiq
Nama asli beliau adalah Abdullah Ibnu Abi Quhafah at Tamimi, di masa jahiliyah bernama Abdul Ka’bah. Setelah masuk Islam, Nabi mengganti namanya menjadi Abdullah Abu Bakar. Namun orang-orang memanggilnya Abu Bakar. Nama ini diberikan karena ia adalah orang yang paling dini memeluk Islam. Dalam bahasa Arab, Bakar berarti dini atau pagi. Selain itu, Abu Bakar sering kali dipanggil Atiq atau yang tampan, karena ketampanan wajahnya. Sementara Nabi memberikan Abu Bakar gelar As-Shidiq , dikarenakan  dia membenarkan kisah Isra’ Mi’raj nabi ketika banyak penduduk Mekkah mengingkarinya. Abu Bakar lahir pada 572 M di Mekkah, tidak berapa lama setelah Nabi
Muhammad lahir. Karena kedekatan umur inilah Abu Bakar sejak kecil bersahabat dengan Nabi. Persahabatan keduanya tak terpisahkan, baik sebelum maupun sesudah Islam datang. Bahkan persahabatan keduanya bertambah erat ketika sama-sama berjuang menegakkan agama Allah.Biarpun hidup pada zaman jahiliyah, berbagai kebaikan telah melekat pada Abu Bakar sejak kecil. Lembut dalam bertutur kata, dan sopan dalam bertindak merupakan beberapa sifat bawaannya. Ia juga perasa dan sangat mudah tersentuh hatinya. Selain itu Abu Bakar dikenal cerdas dan berwasan luas. Abu Bakar adalah seorang sahabat Nabi yang terkenal akan kedermawanannya. Demi membela kaum muslimin yang tertindas di Mekkah, Abu Bakar tak segan-segan mengeluarkan hartanya. Salah satu kisah terkenal yang menggambarkan kedermawanannya tentu saja ketika ia menebus Bilal bin Rabah dari tangan majikannya yaitu Umayyah bin Khalaf. Lewat perantara Abu Bakar, Allah memberi pertolongan kepada hambaNya yang teguh imannya. Melalui perantara Abu Bakar pula banyak penduduk Mekkah yang menyatakan diri masuk Islam, seperti Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Saad bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwam dan Ubaidillah bin Jarrah adalah beberapa sahabat yang masuk Islam atas ajakan Abu Bakar. Merekalah yang kemudian dikenal dengan nama Assabiqunal Awwalun.
Setelah masuk Islam, Abu Bakar menjadi salah satu pembela nabi yang paling kukuh, baik ketika di Mekkah maupun di Madinah. Abu Bakar yang menemani nabi melakukan hijrah ke Yatsrib (Madinah). Setelah tiba di Madinah, Abu Bakar tinggal di Sunh, daerah di pinggiran kota Madinah. Di kota tersebut, Abu Bakar dipersaudarakan dengan seorang dari suku Khazraj yang bernama Kharijah bin Zaid dari Bani Haritsah. Di rumah Kharijah tersebut Abu Bakar tingal. Hubungan kedua orang ini bertambah erat ketika Abu Bakar menikahi anak Kharijah bernama Habibah. Di  Madinah, Abu Bakar beralih profesi dari pedagang kain menjadi petani.
b.    Proses terpilihnya Khalifah Abu Bakar As Shiddiq
Setelah  Rasulullah Saw. Wafat, kaum muslimin dihadapkan sesuatu problema yang berat, kerena Nabi sebelum meninggal tidak meninggalkan pesan apa dan siapa yang akan mengganti sebagai pimpinan umat. Suasana wafatnya Rasul tersebut menjadikan umat Islam dalam kebingunan. Hal ini karena Mereka sama sekali tidak siap kehilangan  beliau baik sebagai pemimpin, sahabat, maupun sebagai pembimbing yang mereka cintai.
Di tengah kekosongan pemimpin tersebut, ada golongan sahabat dari  Anshar yang  berkumpul di tempat Saqifah Bani Sa’idah, sebuah tempat yang biasa digunakan sebagai pertemuan dan musyawarah penduduk kota Madinah. Pertemuan golongan Anshar di Saqifah Bani Sa’idah tersebut dipimpin seorang sahabat yang sangat dekat Rasulullah Saw., ia adalah Sa’ad bin Ubadah tokoh terkemuka Suku Khazraj.
     Pada waktu Saad bin Ubadah mengajukan wacana dan gagasan tentang siapa yang pantas untuk menjadi pemimpin sebagai pengganti Rasulullah ia menyatakan bahwa kaum Anshar-lah yang pantas memimpin kaum muslimin. Ia mengemukakan demikian sambil berargumen bahwa golongan Ansharlah yang  telah banyak menolong Nabi dan kaum Muhajirin dari kejaran dan penindasan orang-orang kafir Quraisy. Tentu saja gagasan dan wacana ini disetujui  oleh para sahabat dari golongan Anshar. Pada saat beberapa tokoh Muhajirin seperti Abu Bakar, Umar bin Khatab, dan Abu Ubaidah bin Jarrah dan sahabat muhajirin yang lain mengetahui pertemuan orang-orang Anshar tersebut, mereka segera menuju ke Saqifah Bani Sa’idah. Dan pada saat orang-orang Muhajirin datang di Saqifah Bani Sa’idah, kaum Anshar nyaris bersepakat untuk untuk mengangkat dan  membaiat Saad bin Ubadah menjadi Khalifah. Karena pada saat tersebut para tokoh Muhajirin juga datang maka mereka juga diajak untuk mengangkat dan  membaiat Saad bin Ubadah. Namun, kaum Muhajirin yang diwakili abu Bakar  menolaknya dengan tegas membaiat Saad bin Ubadah. Abu Bakar mengatakan pada golongan Anshar bahwa jabatan khalifah sebaiknya diserahkan kepada kaum Muhajirin. Alasan Abu Bakar adalah merekalah yang lebih dulu memeluk Agama Islam. Kaum Muhajirin dengan perjuangan yang berat selama 13 tahun menyertai Nabi dan membantunya mempertahankan Islam dari gangguan dan penindasan kaum kafir Quraisy di Mekkah. Dengan usulan Abu Bakar ra. Golongan Anshar tidak dapat membantah usulannya.
Kaum Anshar menyadari dan  ingat, bagaimana keadaan mereka sebelum Nabi dan para sahabatnya dari Mekkah mengajak masuk Islam, bukankah di antara mereka sering  terlibat perang saudara yang berlarut-larut. Dan dari sisi kualitas tentu saja para sahabat Muhajirin adalah manusia-manusia terbaik dan yang pantas menggantikan kedudukan Nabi dan menjadi khalifah untuk memimpin kaum muslimin. Pada saat yang bersamaan Abu Bakar menunjuk dua orang Muhajirin di sampingnya yang dikenal sangat dekat dengan Nabi, yaitu Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah bin Jarrah. Abu Bakar mengusulkan agar memilih satu di antara keduannya untuk menjadi khalifah. Demikian kata Abu Bakar kepada kaum Anshar sembari menunjuk Umar dan Abu Ubaidah. Namun sebelum kaum Anshar merespon usulan Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah justru menolaknya dan keduanya justru balik menunjuk dan memilih Abu Bakar. Secara cepat dan tegas Umar mengayungkan tanganya ke tangan Abu Bakar dan mengangkat tangan Abu Bakar dan membaiatnya. Lalu apa yang dilakukan Umar ini segera diikuti oleh Abu Ubaidah. Dan akhirnya diikuti kaum Anshar untuk membaiat Abu Bakar Kecuali Saad bin Ubadah.
c.     Prestasi Abu bakar sidik :
-          Memperluas daerah islam
-          Menghadapi orang murtad dan orang yang tidak membayar zakat
-          Memberantas orang-orang yang menganggapnya beliau sebagai nabi
-          Mengumpulkan ayat-ayat suci alquran yang disalin menjadi mushaf

2.      Umar bin Khattab
a.    Biografi Umar bin Khattab
Umar ibnu Khatab putera dari Nufail al Quraisy dari suku bani Adi, salah satu kabilah suku Quraisy. Tidak ada yang tahu pasti kapan Umar ibnu Khatab dilahirkan. Ia dibesarkan layaknya anak-anak lainnya. Memasuki usia remaja, Umar menggembalakan unta ayahnya, Khatab bin Nufail, di pinggiran kota Me-kkah. Selain bergulat, berkuda  merupakan keahlian Umar lainnya.. Secara fisik, tubuh Umar kekar, kulitnya putih kemerah-merahan dan kumisnya lebat.
Seperti pemuda pada masa Jahiliyah lainnya, Umar akrab dengan minuman keras dan perempuan. Selain itu, Umar sangat gigih dalam membela agama nenek moyangnya. Tak akan ia biarkan orang, siapa pun dia, mengusik agama nenek moyangnya. Maka ketika Rasulullah mulai mendakwahkan Islam, Umar merupakan seorang yang sangat getol memusuhi Rasulullah. Pada waktu masa awal dakwah Islam di Mekkah, bersama Abu Hakam bin Hisyam (Abu Jahal),  Umar merupakan tokoh Quraisy yang sangat ditakuti oleh kaum muslimin , karena kekejaman dan permusuhannya terhadap Islam. Umar pernah menghajar seorang budak perempuan karena budak tersebut memeluk Islam. Ia menghajar sampai capek dan bosan sendiri karena terlalu banyak memukul. Sang budak akhirnya dibeli oleh Abu Bakar dan dibebaskan.
Karena begitu berbahanya kedua orang tersebut (Umar bin Khatab dan Abul Hakam bin Hisyam) itu, sehingga Rasulullah pernah berdoa kepada Allah agar salah satu dari keduanya masuk Islam. ”Allahumma ya Allah, perkuatlah Islam dengan Abul Hakam bin Hisyam atau Umar bin Khatab” demikian doa Nabi. Doa Nabi terkabul dengan masuknya Umar ke dalam agama Islam. Keislaman Umar terbukti membawa kemajuan pesat bagi Islam . Kaum muslimin menjadi berani terang-terangan melakukan salat dan thawaf. Umar juga tidak takut menantang paman sendiri, Abu Jahal, seorang paling membenci Islam. Ia menemui Abu Jahal dan terang-terangan mengaku telah memeluk agama Islam. Karena ketegasannya itu, Umar mendapat julukan ”Al Faruq” yang artinya pembeda antara yang baik dan buruk.
Ketika Nabi memutuskan untuk hijrah ke Yastrib, Umar bersma kaum Muhajirin lainnya berangkat mendahului Rasulullah dan abu Bakar. Di kota Madinah, Umar dipersaudarakan dengan Utban bin Malik. Seperti Abu Bakar, Umar juga ikut menggarap tanah subur Madinah untuk ditanami berbagai macam tanaman.
Karena sifatnya yang tegas, tak jarang Umar mendebat Rasulullah, seperti dalam Perjanjian Hudaibiyah. Sebab, ia merasa perjanjian tersebut merugikan kaum muslimin. Namun di balik badannya yang kekar dan kuat serta wataknya yang keras dan tegas, Umar menyimpan sifat lembut dan perasa. Hatinya mudah tersentuh  sampai menangis terharu. Tak jarang para sahabat menyaksikan Umar menangis setelah shalat karena teringat dosa-dosanya pada masa Jahiliyah.
b.    Proses pengangkatan dan gaya kepemimpinan Umar bin  Khattab 
Pada tahun 634 M, ketika pasukan muslim sedang bergerak menaklukan Syam, Abu Bakar jatuh sakit. Ketika itulah, Abu bakar berfikir untuk menunjuk satu orang penggantinya. Pilihannya jatuh kepada Umar bin Khatab. Pandangannya yang jauh membuat Abu Bakar yakin bahwa Umarlah pemimpin yang tepat untuk menggantikannya.
Namun demikian, sebelum menentukan orang yang akan menjadi penggantinya, Abu Bakar meminta penilaian dari para sahabat besar mengenai Umar. Ia bertanya kepada Abdurrahman bin Auf, Usman bin Affan, Asid bin Hudhair al anshari, said bin Zaid, dan para sahabat lain dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Pada umumnya , para sahabat itu memuji dan menyanjung Umar.
Setelah semua sepakat mengenai Umar, Khalifah abu Bakar lantas memanggil Usman. Kepada Usman, Abu Bakar mendikte sebuah  teks perintah yang menunjuk Umar sebagai penggantinya, sebagai berikut :
”Bismillahirrahmanirrahiim”. Ini adalah pernyataan Abu Bakar, khalifah penerus kepemimpinan Muhammad Rasulullah Saw., saat mengakhiri kehidupannya di dunia dan saat memulai kehidupannya di akherat. Dalam keadaan dipercayai oleh orang ka¿r dan ditakuti oleh orang durhaka, sesungguhnya aku menganggkat Umar bin Khatab sebagai pemimpin kalian. Bahwasanya ia adalah orang baik dan adil, sejauh pengetahuan dan pemnilaian diriku tentangnya. Bilamana dia kemuaidan seorang pendurhaka dan zalim, sungguh aku tidak pernah tahu akan hal yang bersifat gaib. Sungguh aku bermaksud baik dan segala sesuatu bergantung pada apa yang dilakukan. Dan orang yang zalim kelak akan mengetahui tempat mereka kembali”.
c.     Prestasi Umar bin Khatab
-          Perluasan daerah kekuasaan islam
-          Membangun pemerintahan islam
-           Mengumpulkan tulisan-tulisan ayat suci Al-Qur'an yang tersebar

3.      Usman bin Affan
a.    Biografi Usman bin Affan
Gambar terkaitUsman bin Affan enam tahun lebih muda dari pada Nabi. Kabilahnya Bani Umayyah, merupakan kabilah Quraisy yang dihormati karena kekayaannya. Kekayaan tersebut mereka peroleh dari usaha perdagangan. Keluarga Usman juga kaya raya. Pada usia remaja, Usman sudah mulai menjalankan usaha dagangnya ke berbagai negeri. Abu Bakar, salah satu sahabat nabi dan sebagai teman dagang. Lewat Abu Bakar inilah Usman masuk Islam.
Akhirnya Usman menerima ajakan Rasulullah memeluk Islam tanpa ragu. Tidak berapa lama, Usman menikah dengan Ruqayah, putri Rasululah Saw.. Keimanannya tak pernah goyah bahkan ketika ia disiksa oleh salah seorang pamannya dari Bani Umayyah untuk meninggalkan Islam dan kembali ke pangkuan agama nenek moyang.
Selain sifatnya lemah lembut dan tutur katanya halus, Usman seorang laki-laki pemalu. Suatu ketika, Rasulullah bersabda: “Hai umatku yang paling malu adalah Usman bin Affan”. Karena kelembutannya banyak orang mencintai Usman. Karena pemalu, Usman disegani dan dihormati banyak orang.
Gambaran terkenal mengenai Usman adalah kedermawanannya, sehingga orang akan mengatakan boros. Yang jelas, dia selalu  siap mendermawankan hartanya yang melimpah sama sekali tidak menjadikan Usman kikir. Ia pernah menyumbangkan 300 ekor unta dan uang 1000 dinar ketika Nabi menyeru kaum muslimin untuk melakukan ekspedisi ke Tabuk menghadapi tentara Byzantium.
Sejak masuk Islam , Usman tidak bisa dipisahkan dari perjuangan menegakkan agama Islam. Karena mendapatkan permusuhan yang sengit dari penduduk Mekkah, Rasulullah menyuruh kaum muslimin hijrah ke Habsyi. Bersama istrinya, Usman melakukan hijrah ke Habsyi.
Di hadapan Rasulullah Usman mempunyai kedudukan mulia. Nabi sangat mengagumi ketampanan Usman. Dan kemuliaan budi pekertinya. Karena itulah setelah Ruqayah wafat, Nabi menikahkan Usman dengan Ummu Kulsum salah satu putri Rasulullah. Pernikahannya dengan dua putri Nabi inilah yang menjadikan Usman dijuluki Dzun Nurain yang artinya pemilik dua cahaya. Sayangnya pernikahan dengan Umu Kulsum juga tidak terlalu lama karena Ummu kulsum meninggal terlebih dahulu. Bagitu sayangnya Nabi kepada Usman maka Nabi pernah berkata, “Seandainya aku punya putri yang lain lagi, pasti akan aku nikah-kan juga dengan Usman”.
Kedudukan Usman yang begitu mulia di sisi Nabi membuatnya sangat dihormati oleh kaum muslimin. Pada masa Abu Bakar dan Umar, pendapat Usman senantiasa didengarkan dan diperhatikan. Tidaklah mengherankan jika Umar bin Khatab menunjuknya sebagai salah satu anggota Dewan syura. Lewat Dewan Syura itu pula Usman diangkat sebagai khalifah ketiga.
b.   Proses Pengangkatan dan Gaya Kepemimpinan Usman bin Affan
Pada hari rabu waktu Subuh, 4 Dzulhijjah 23 H, khalifah Umar yang hendak mengimami shalat di masjid mengalami nasib naas. Ditikam oleh seorang budak dari Persia milik Mughirah bin Syu’bah yang bernama Abu Lu’lu’ah Fairuz. Setelah penikaman, Umar masih bertahan selama beberapa hari . Dalam keadaan sakit,  ia membentuk sebuah dewan yang beranggotakan enam orang yaitu antara lain Abdurrahman bin Auf , Zubair bin Awwan, Saad bin Abi Waqash, Thalhah bin Ubaidillah, Ali bin Abu Thalib dan Usman bin Affan. Dewan inilah yang dikenal dengan sebutan Dewan Syura. Keenam anggota Dewan Syura adalah para sahabat Nabi paling terkemuka yang masih hidup hingga saat itu. Mereka semua harus bersidang untuk menentukan siapa di antara mereka yang menggantikan kedudukan Umar sebagai khalifah.
Sepeninggalan Umar bin Khatab, Dewan Syura mulai bersidang untuk me-nentukan pengganti Umar. Abdurrahman bin auf ditunjuk sebagai ketua sidang. Sidang berjalan a lot sehingga selama tiga hari lamanya. Pada hari terakhir, Ab-durrahman bin Auf, Zubair bin Awwan, Saad bin Abi Waqash dan Thalhah bin Ubaidillah mengundurkan diri dari pencalonan. Maka calon khalifah yang tersisa hanyalah Ali bin Abu Thalib dan Usman bin Affan sebagai khalifah. Ketika dibaiat, usia Usman bin Affan hampir 70 tahun. Ia terpilih mengalahkan Ali bin Abu Thalib sebagian karena pertimbangan usia.
Setelah dibaiat, Usman berkhutbah di depan kaum muslimin : “Sesungguhnya kalian berada di tempat sementara, dan perjalanan hidup kalian pun hanya untuk menghabiskan umur yang tersisa. Bergegaslah sedapat mungkin kepada kebaikan sebelum ajal datang menjemput. Sungguh ajal tidak pernah sungkan datang sembarangan waktu dan keadaan baik siang maupun tidak pernah malam. Ingatlah sesungguhnya dunia penuh dengan tipu daya. Jangan kalian terpedaya oleh kemilau dunia dan janganlah kalian sekali-kali melakukan tipu daya kepada Allah. Sesungguhnya Allah tidak pernah lalai dan melalaikan kalian”.
Sebelum menjadi khalifah, Usman adalah seorang dermawan. Ketika menjadi khalifah, kedermawanan Usman tidak lantas berkurang. Ia tetap menjadi dermawan seperti sebelum menjadi khalifah, bahkan menjadi lebih dermawan. Dia menaikkan tunjangan untuk kaum muslimin demi kesejahteraan mereka. Harta kekayaan berupa jizyah dan harta rampasan perang yang didapat dari daerah taklukan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan kaum muslimin.
Selain dermawan, Usman juga seorang yang lemah lembut. Meskipun demikian, khalifah Usman juga seorang yang teguh hati. Misalnya, dia segera mengirimkan pasukan untuk mengamankan wilayah-wilayah yang memberontak terhadap kekuasaan Islam.
c.    Prestasi Usman bin Afan :
-          Memperluas daerah kekuasaan islam
-          Membangun angkatan laut
-          Penulisan ayat-ayat suci Al-Quran

4.      Ali Bin Abi Thalib
a.   Biografi Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abu Thalib lahir pada hari Jum’at tanggal 13 Rajab di Kota Mekkah sekitar tahun 600 M. Ia lahir dari pasangan Abu Thalib bin Abdull Muthalib dan Fatimah binti Asad. Ketika lahir ibunya memberi nama haidar yang artinya singah. Namun sang ayah lebih suka menamainya Ali artinya tinggi dan luhur. Abu Thalib adalah kakak Abdullah ayah Nabi Muhammad. Jadi Ali dan Muhammad adalah saudara sepupu. Sejak kecil Ali hidup serumah dengan Muhammad Saw., berada di bawah asuhannya. Nabi tentu saja ingat bahwa dia pernah diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Ketika  dalam asuhan sepupunya inilah, Ali mendapat cahaya kebenaran yakni Islam. Tanpa ragu sedikit pun ia memutuskan untuk menyatakan beriman kepada Allah dan RasulNya. Keputusan ini dilakukan ketika Ali masih kecil, ketika umurnya baru 10 tahun. Secara keseluruhan, ia adalah orang ketiga yang memeluk Islam dan yang pertama dari golongan anak-anak.
Di bawah asuhan Rasulullah Saw., Ali tumbuh berkembang. Segala kebaikan perilaku diajarkan oleh Nabi kepada sepupunya. Ali tumbuh menjadi pemuda cerdas, pemberani, tegas, juga lembut hati dan sangat pemurah. Kecerdasannya sangat menonjol. Ia merupakan sahabat Nabi yang paling faham tentang Al-Qur’an dan Sunnah, karena merupakan salah satu sahabat terdekat Nabi. Ia menerimalangsung pengajaran Al-Qur’an dan Sunnah dari Rasulullah Saw.. Setelah hijrah ke Madinah, Ali bekerja sebagai petani, seperti Abu Bakar dan Umar. Dua tahun setelah hijrah, Ali menikah dengan Fatimah az Zahra, putri kesayangan Rasulullah Saw.. Dari pasangan inilah lahir dua cucu Rasulullah Saw. Yang bernama Hasan dan Husain.
Dari Madinah, bersama Nabi dan kaum muslimin lainnya berjuang bersama sama. Ali hampir tidak pernah absen di dalam mengikuti peperangan bersama rasulullah, seperti perang Badar, Uhud, Khandak, Khaibar dan pembebasan kota Mekkah.
Pada ekspedisi ke  Tabuk, Ali tidak ikut dalam barisan perang kaum muslimin atas perintah Nabi. Ali diperintahkan tingal di Madinah menggantikannya mengurus keperluan warga kota. Kaum munafik menebarkan fitnah dengan mengatakan bahwa Nabi memberi tugas itu untuk membebaskan Ali dari kewajiban perang. Mendengar hal tersebut, Ali merasa sedih, dengan pakaian perang lengkap, ia menyusul Rasulullah  Saw. Dan meminta izin bergabung dengan pasukan.
Namun Nabi Saw. Bersabda : “Mereka berdusta. Aku memintamu tinggal untuk menjaga yang kutinggalkan. Maka kembalilah dan lindungilah keluarga dan harta benrdaku. Tidakkah engkau bahagia, wahai Ali, bahwa engkau di sisiku seperti Harun di sisi Musa. Ingatlah bahwa sesudahku tidak ada Nabi.” Dengan patuh Ali kembali ke Madinah.
Sepeninggal Nabi Saw., Ali menjadi tempat para sahabat meminta pendapat. Begitu terhormat posisi Ali di mata umat Islam. Bahkan Abu Bakar, Umar dan Usman ketika menjabat sebagai khalifah tidak pernah mengabaikan nasehat-nasehat Ali. Meskipun tegas dankeras dalam setiap pertempuran, namun Ali memi-liki sifat penyayang yang luar biasa. Ali tak pernah membunuh lawan yang sudah tidak berdaya. Bahkan ia pernah tak jadi membunuh musuhnya dikarenakan sang musuh meludahinya, sehingga membuatnya marah.
b.  Proses Pengangkatan dan Gaya Kepemimpinan Ali bin Abu Thalib
Pada saat kaum pemberontak mengepung rumah Khalifah Usman, Ali mengutus dua putra lelakinya yang bernama Hasan dan Husain untuk ikut melindungi Khalifah Usman. Namun hal itu tak mampu mencegah bencana yang menimpa Khalifah Usman dan juga kaum muslimin. Khalifah Usman terbunuh secara keji pada tanggal 17 Juni 656 M.
Beberapa sahabat terkemuka seperti Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah, ingin membaiat Ali sebagai khalifah. Mereka memandang bahwa dialah yang pantas  dan berhak menjadi seorang khalifah. Namun  Ali belum mengambil tindakan apa pun. Keadaan begitu kacau dan mengkhawatirkan sehingga Ali pun ragu-ragu untuk membuat suatu keputusan dan tindakan. Setelah terus menerus didesak, Ali akhirnya bersedia dibaiat menjadi khalifah pada tanggal 24 Juni 656 M, bertempat di Masjid NabawiAli bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah,  yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamal dan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin, Khalifah Ali tertipu  oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
c.   Prestasi Ali bin Abi Tholib :
-          Membasmi pembangkang kekhalifahan
-          Memecat gubernur yang diangkat khalifah sebelumnya