KATA PENGANTAR
Atas
berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa yang telah memberikan nikmat kepada penulis
sehingga penulis dapat menyusun Makalah ini dengan baik guna melengkapi dan
memenuhi Tugas Mata
Pelajaran IPA yang
berjudul “Tanah Dan Mikroorganisme Tanah Bagi Keberlangsungan Kehidupan”
Dengan
rasa bangga pula penulis sajikan Makalah ini dengan semaksimal mungkin agar
dalam penyajian Makalah ini benar-benar memuaskan, cukup memadai, mudah dipahami,
dan ada manfaat.
Walaupun
demikian penulis memaklumi bahwa Makalah yang penulis sajikan belum sempurna.
Meski penulis telah berusaha semaksimal mungkin, Penulis berharap semoga Makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan akan menambah pengetahuan.
Dalam
penyusunan Makalah Tugas Mata Pelajaran IPA ini penulis berpedoman pada teori
yang dipelajari. penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuannya kepada penulis dalam penyusunan Makalah Tugas Mata Pelajaran
IPA.
Semoga
Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan atas segala kekurangannya penulis
mohon saran dan kritik yang dapat memperbaiki pembuatan Makalah lainnya.
Brebes, Maret 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL......................................................................................... i
KATA
PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR
ISI...................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.
Latar Belakang ........................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah....................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................... 2
A.
Peranan Tanah Bagi Keberlangsungan Kehidupan ................... 2
B.
Peranan Mikroorganisme Tanah Bagi
Keberlangsungan
Kehidupan................................................................................... 2
C.
Proses Pembentukan Tanah......................................................... 5
D.
Komponen Tanah........................................................................ 6
BAB III
KESIMPULAN ................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah
merupakan tempat tinggal milyaran makhluk hidup yang sangat berperan dalam
menjaga kelangsungan hidup di bumi. Makhluk hidup yang tak tampak oleh
penglihatan kita bukanlah makhluk hidup yang tidak berguna, justru organisme
itulah yang membantu menyediakan nutrisi untuk tumbuh-tumbuhan. Tanah
adalah bagian permukaan bumi yang merupakan tempat tumbuhnya berbagai jenis
tumbuhan serta tempat hidupnya berbagai jenis hewan dan mikroorganisme. Tanah
terbentuk dari pelapukan batu secara biologis, fisika, dan kimiawi. Komponen
tanah berupa batuan, udara, air, humus, mineral, dan komponen organik.
Tanah
merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, termasuk tempat hidup bagi
tumbuhan. Oleh karena itu, tanah harus dapat menyediakan segala keperluan hidup
bagi tumbuhan tersebut sehingga dapat terus tumbuh dan menghasilkan buah
sehingga dapat kita nikmati. Tumbuhan memerlukan unsur hara atau nutrisi pada
tanah yang berupa mineral-mineral dan air yang terkandung dalam tanah. Beberapa
tumbuhan, misalnya tanaman polong-polongan dan kacang-kacangan membutuhkan
bakteri yang ada di tanah untuk membantu akar melakukan penyerapan dan
pengolahan zat hara.
B. Rumusan Masalah
1.
Jelaskan peranan tanah bagi
keberlangsungan kehidupan ?
2.
Jelaskan peranan mikroorganisme tanah
bagi keberlangsungan kehidupan ?
3.
Jelaskan proses pembentukan tanah?
4.
Jelaskan komponen penyusun tanah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan
Tanah Bagi
Keberlangsungan Kehidupan
Tanah
mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena tanah
merupakan pondasi utama dari semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Selain
itu, tanah berfungsi sebagai sumber kekayaan karena tanah
dan kandungannya bisa memberikan berbagai sumber pendapatan bagi pemiliknya
ataupun mereka yang menguasai.
Tanah
merupakan aspek penting dalam kehidupan. Tumbuhan sebagai produsen nomor satu
amat bergantung pada tanah untuk berkembang biak. Demikian halnya dengan
manusia, manusia bergantung pada tanaman untuk mendapatkan bahan makanan dan
untuk berkembang biak. Oleh karena itu, tanah merupakan aspek penting yang
harus senantiasa mendapat perhatian untuk kesejahteraan hidup manusia.
Tanah
mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan. Manfaat paling umum dari tanah adalah
sebagai media tumbuh tumbuhan/tanaman. Sebagai media tumbuh, tentu saja tanah
memiliki syarat dan ketentuan berlaku yang harus dipenuhi. Beberapa manfaat
lain dari tanah adalah sebagai berikut.
1.
Tempat tumbuh dan berkembangnya
perakaran
2.
Penyedia kebutuhan primer tanaman (air,
udara, dan unsur-unsur hara)
3.
Penyedia kebutuhan sekunder tanaman
(zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan
toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara)
4.
Sebagai habitat biota tanah, baik yang
berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan
kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif
karena merupakan hama & penyakit tanaman.
B. Peranan Mikroorganisme Tanah Bagi
Keberlangsungan Kehidupan
Organisme
tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup baik hewan
(fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya
berada dalam sistem tanah. Tanah menyimpan milyaran organisme di dalamnya.
Selain makhluk hidup yang tampak secara kasat mata, di dalam tanah juga
terdapat milyaran organisme yang tinggal di dalamnya. Organisme tanah pada
umumnya berada pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih 10 cm di bawah
permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-100% dilakukan oleh jamur
dan bakteri. Beberapa contoh mikroorganisme dalam tanah antara lain sebagai
berikut.
No.
|
Jenis
Mikroorganisme
|
Peran
dan Fungsi
|
Contoh
|
1.
|
Bakteri
|
1.
Perubah bahan organik
2.
Memonopoli dalam reaksi enzimatik
(oksidasi dan Fiksasi)
3.
Senyawa ekstraselluler berperan
sebagai pengikat (binding agent) partikel-partikel tanah
|
Nitrosomonas,
Ozotobakter, dan Rizobium
|
2.
|
Protozoa
|
1.
Mempercepat tersedianya unsur
hara bagi tanaman
2.
Dekomposisi bahan organik
3.
Memangsa bakteri dan jamur
|
Amoeba, Siliata, dan
Flagelata
|
3.
|
Jamur (fungi)
|
1.
Sangat penting dalam dekomposisi
senyawa organik yang resisten terhadap pelapukan (lignin)
2.
Hifanya berperan penting dalam
pembentukan struktur (mengikat partikel tanah)
3.
Bebepa jenis jamur bersimbiose
dengan perakaran tanaman untuk meningkatkan pengambilan air dan hara serta
menekan populasi penyakit
|
Mikoriza dan
Rhizobium
|
Hasil
dari aktivitas biologis yang dilakukan oleh hewan, jamur, dan mikroorganisme
inilah yang dapat mempengaruhi kesuburan, tekstur tanah, dan kegemburan tanah.
Berikut ini uraian lebih lanjut tentang beberapa peranan organisme tanah.
1.
Dekomposer.
Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan
organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah
jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati menjadi materi
organik yang lebih sederhana. Selain menguraikan materi organik, organisme
tanah juga dapat membantu pelapukan bantuan menjadi bahan-bahan anorganik atau
yang biasa kita sebut mineral tanah. Materi organik dan mineral yang ada di
tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan
organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos,
yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik.
2.
Pereaksi Kimia dalam
Tanah. Bakteri yang terdapat di tanah terlibat
dalam reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang
terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa
makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mikoriza,
yaitu jamur yang mampu membantu tanaman untuk meningkatkan kemampuannya
menyerap unsur hara berupa fosfor.
3.
Pengurai Polutan dalam
Tanah. Organisme tanah dapat berperan sebagai agen
biologis yang mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah
menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida dari hasil
pertanian. Penguraian herbisida dapat dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas
organisme tanah semakin tinggi. Unsur racun dan polutan seperti arsenik,
kromium, dan merkuri dapat “terkunci” di tanah karena terakumulasi di dalam
tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut tidak menyebabkan polusi bertambah
parah.
4.
Pencegah Penyakit
Tanah. Pada kondisi normal ketika tanah
memiliki jumlah senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi maka
organisme tanah dapat melawan organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi
tanah yang normal dapat tercipta ketika aktivitas pertanian danperkebunan tidak
berlebihan dan tidak banyak menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida.
Secara alami, organisme yang ada di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian
biologis, yaitu predator dan mangsa sehingga organisme yang mengganggu tanah
dapat terkendali.
5.
Pemberi Pengaruh pada
Tekstur Tanah.Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa
jenis berdasarkan teksturnya. Jenis tanah dapat ditentukan berdasarkan jumlah
partikel penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Partikel
yang terdapat di dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Pembentukan tekstur
tanah ini tentunya tidak lepas dari bantuan beberapa makhluk hidup seperti
cacing atau akar tumbuhan yang mampu mempercepat pemecahan
partikel-partikel tersebut dari batuan.
6.
Pengatur Kegemburan dan
Struktur Tanah. Struktur tanah merupakan susunan
partikel-partikel tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu gumpalan.
Partikel-partikel tanah direkatkan oleh suatu perekat seperti bahan organik
yang dihasilkan oleh organisme tanah. Lendir yang dihasilkan oleh
organisme tanah akan bercampur dengan tanah dan membuat partikel tanah
terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah. Gumpalan tanah yang baik akan
menunjang kehidupan organisme tanah dan juga menunjang pertumbuhan populasi
organisme tanah. Keberadaan jamur di tanah juga mampu membantu pembentukan
gumpalan tanah.
C.
Proses Pembentukan Tanah
Proses
Pembentukan Tanah. Tanah merupakan lapisan paling atas pada permukaan bumi.
Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan tanah untuk tempat hidup.
Tumbuh-tumbuhan tidak dapat bertahan hidup tanpa ada lapisan tanah. Sebenarnya,
tanah berasal dari batuan. Batuan akan mengalami pelapukan menjadi butiran-butiran
yang sangat halus. Lama-kelamaan butiran-butiran halus ini bertambah banyak dan
terbentuklah tanah. Batuan banyak sekali jenisnya. Setiap jenis batuan
mempunyai tingkat pelapukan yang berbeda-beda.
1.
Lapisan atas, merupakan lapisan yang
terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang telah
mati. Lapisan itu merupakan tanah yang paling subur. Tanah ini berwarna lebih
hitam dibandingkan jenis tanah yang lain.
2.
Lapisan tengah, terbentuk dari campuran
antara hasil pelapukan batuan dan air. Lapisan tersebut terbentuk karena
sebagian bahan lapisan atas terbawa oleh air dan mengendap. Lapisan ini biasa
disebut tanah liat. Tanah pada lapisan ini kurang subur dan mempunyai warna
lebih terang.
3.
Lapisan bawah, merupakan lapisan yang
terdiri atas bongkahan-bongkahan batu. Di sela-sela bongkahan terdapat hasil
pelapukan batuan. Jadi, masih ada batu yang belum melapuk secara sempurna.
Lapisan ini disebut lapisan tanah asli karena tidak tercampur dengan hasil
pelapukan dari batuan lain. Biasanya lapisan tanah ini warnanya sama dengan
warna batuan asalnya.
4.
Lapisan batuan induk, berupa bebatuan
yang padat.
Pembentukan tanah di
bagi menjadi Empat tahap
1.
Batuan yang tersingkap ke permukaan bumi
akan berinteraksi secara langsung dengan atmsosfer dan hidrosfer. Pada tahap
ini lingkungan memberi pengaruh terhadap kondisi fisik. Berinteraksinya batuan
dengan atmosfer dan hidrosfer memicu terjadinya pelapukan kimiawi.
2.
Setelah mengalami pelapukan, bagian
batuan yang lapuk akan menjadi lunak. Lalu air masuk ke dalam batuan sehingga
terjadi pelapukan lebih mendalam. Pada tahap ini di lapisan permukaan batuan
telah ditumbuhi calon makhluk hidup.
3.
Pada tahap ke tiga ini batuan mulai
ditumbuhi tumbuhan perintis. Akar tumbuhan tersebut membentuk rekahan di
lapisan batuan yang ditumbuhinya. Di sini terjadilah pelapukan biologis.
4.
Di tahap yang terakhir tanah menjadi
subur dan ditumbuhi tanaman yang ralatif besar.
Faktor Pembentukan
Tanah
Ada beberapa faktor pembentukan tanah, diantaranya :
Ada beberapa faktor pembentukan tanah, diantaranya :
1.
Iklim
o Suhu
Jika suhu semakin tinggi maka makin cepat pula reaksi kimia berlangsung
Jika suhu semakin tinggi maka makin cepat pula reaksi kimia berlangsung
o Curah
Hujan
Makin tinggi curah hujan, makin tinggi pula tingkat keasaman tanah
Makin tinggi curah hujan, makin tinggi pula tingkat keasaman tanah
2.
Bahan Induk
Yang
dimaksud bahan induk adalah bahan penyusun tanah itu sendiri yang berupa batuan
3.
Organik
Bahan
organaik berpengaruh dalam pembentukan warna dan zat hara dalam tanah.
4.
Makhluk Hidup
Semua
makhluk hidup berpengaruh. Baik itu jasad renik, tumbuhan, hewan bahkan
manusia.
5.
Topografi
Topografi
alam dapat mempercepat atau memparlambat kegiatan iklim. Misalnya pada
topografi miring membuat kecepatan air tinggi dan dapat meyebabkan terjadinya
erosi.
6.
Waktu
Lamanya
bahan induk mengalami pelapukan dan perkembangan tanah memainkan peran penting
dalam menentukan jenis tanah yang terbentuk.
D.
Komponen Tanah
Komponen
penyusun tanah adalah bahan yang berpengaruh terhadap pembentukan tanah,
sehingga menjadi satu kesatuan bagian yang utuh dan membentuk bagian baru.
Tanah memang merupakan bagian permukaan bumi tempat tumbuhnya berbagai jenis
tumbuhan serta tempat hidupnya berbagai jenis hewan dan milyaran
mikroorganisme. Beberapa komponen tanah antara lain sebagai berikut.
1.
Batuan.
Batuan merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami yang tersusun dari
campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi. Para ahli geologi
mengelompokkan batuan menjadi 3 jenis berdasarkan proses terjadinya yaitu
batuan beku, sedimen, dan metamorf. Batuan dapat berasaldari magma gunung
berapi yang mendingin. Batuan-batuan yang ada di bumi tersebut mengalami
pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah.
2.
Udara. Meskipun
tanah adalah benda yang kelihatannya padat, tetapi sebenarnya pada tanah
tersebut terdapat rongga-rongga yang berisi udara.rongga udara terdapat di
antara partikel (butiran) tanah. Selain di antara partikel tanah, rongga udara
juga terdapat di antara batuan yang terdapat di tanah, di antara batuan dan
partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara
akar tanaman dengan batu. Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas
hewan tanah, misalnya cacing.
3.
Humus.
Humus adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi
(penguraian) hewan atau tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur, ataupun
feses oleh bakteri dan jamur. Humus adalah tanah yang memiliki tekstur gembur
dan memiliki banyak pori-pori sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran
udara. Kondisi tersebut menyebabkan akar memperoleh cukup udara dan tanah humus
mampu mempertahankan air sehingga tanah selalu lembab. Selain itu humus juga
mengandung mineralmineral dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan.
4.
Air. Makhluk
hidup yang hidup di tanah pada umumnya butuh kelembaban tanah. Kelembaban tanah
disebabkan karena keberadaan air di dalam tanah. Begitu pula tumbuhan juga
membutuhkan air. Air diserap oleh tumbuhan setelah air menembus tanah dan
mencapai akar.
5.
Mineral. Tanah
dapat berasal dari pelapukan batuan dan kerak bumi. Kerak bumi memiliki tebal
10-15 kilometer atau bahkan lebih. Nah, di dalam kerak bumi inilah banyak
terdapat kandungan mineral berupa ion-ion positif dan ion-ion negatif. Beberapa
ion positif yang ada dalam tanah adalah Kalium (K+), Kalsium (Ca2+),
dan magnesium (Mg2+). Sedangkan ion-ion negatifadalah nitrat (NO3
-), fosfat (H2PO4 -), dan sulfat
(SO42-). Ion-ion tersebut merupakan nutrisi bagi tumbuhan
yang diserap melalui akar. Kandungan mineral dalam tanah yang berbeda-beda
menentukan sifat dan karakter suatu tanah.
6.
Komponen Organik.
Tanah merupakan tempat hidup dari beberapa makhluk hidup mulai dari bakteri,
jamur, alga, serangga, dan cacing tanah. Organisme tanah tersebut menguraikan
bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup sehingga menghasilkan meterial
organik di dalam tanah.
BAB III
KESIMPULAN
Tanah
merupakan komponen penting bagi keberlangsungan kehidupan di bumi. Tumbuhan
memperoleh air dan nutrisi dari tanah, kemudian mengolahnya sehingga dapat
dimanfaatkan oleh organisme yang lainnya termasuk kita. Selain itu, tanah
berfungsi sebagai sumber kekayaan karena tanah dan kandungannya bisa memberikan
berbagai sumber pendapatan bagi pemiliknya ataupun mereka yang menguasai.
Tumbuhan sebagai produsen nomor satu amat bergantung pada tanah untuk
berkembang biak. Demikian halnya dengan manusia, manusia bergantung pada
tanaman untuk mendapatkan bahan makanan dan untuk berkembang biak. Oleh karena
itu, tanah merupakan aspek penting yang harus senantiasa mendapat perhatian
untuk kesejahteraan hidup manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Gan.. gue pinjem makalah nya ya hehehw
ReplyDelete