KOMUNIKASI BISNIS
A. Pengertian
komunikasi Bisnis
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan
harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang
diharapkan. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy
yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan,
pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan
secara personal atau impersonal melalui simbol - simbol atau sinyal.
Ada lima komponen penting untuk diperhatikan
dalam proses komunikasi, yaitu :
1. Pengirim pesan (sender atau komunikator)
2. Pesan yang dikirimkan (message)
3. Bagaimana pesan tersebut disampaikan
(delivery channel atau media)
4. Penerima pesan (receiver atau komunikan); dan
5. Umpan balik (feedback) atau effect
Untuk dapat mengembangkan kemampuan
dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara personal maupun professional
paling tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam
berkomunikasi, yaitu :
1. menulis,
2. membaca,
3. berbicara; dan
4. mendengar.
Disadari ataupun tidak, setiap hari
kita melakukan, paling tidak, satu dari keempat hal tersebut diatas dengan
lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap sebagai
suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak
memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.
Dalam komunikasi
bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu:
1. Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis
harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan
organisasi.[
2. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling
tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan.
3. Gagasan, opini, informasi, instruksi
merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan
kondisinya.
4. Menggunakan saluran personal atau impersonal
yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media
yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
5. Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan
alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk
menyampaikan pesan.
6. Pencapaian tujuan organisasi: salah satu
karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi
adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
B. Bentuk
Komunikasi Bisnis
1. Komunikasi Tertulis
Pesan-pesan tertulis memiliki berbagai bentuk
seperti surat, memo, proposal, laporan. Salah satu keuntungan komunikasi ini
adalah :
ü Catatan permanen
ü Pesan yang terencana
ü Ekonomis
ü Distribusi lebih mudah
Penulis memiliki kesempatan untuk
merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka. Format tulisan diperlukan
jika informasi yang disampaikan bersifat kompleks, dibutuhkan catatan permanen
untuk referensi di masa yang akan dating
2. Komunikasi Lisan
Salah
satu kebaikan dari komunikasi lisan (oral communication) adalah
ü
Bisa menangkap nonverbal
ü
Mudah
ü
Feedback langsung
Kemampuan dalam memberikan umpan balik dengan
segera digunakan bila pesan yang disampaikan adalah sederhana, tidak perlu
catatan yang permanen. Komunikasi lisan mencakup percakapan, telepin,
wawancara, rapat konfrensi dan lain-lain
C. Saluran
Komunikasi
1. Komunikasi Formal
Komunikasi formal adalah suatu proses
komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya dilakukan di dalam lembaga formal
melalui garis perintah atau sifatnya instruktif atau mengikuti garis hirarki
atau jabatan, Suatu komunikasi juga dapat dikatakan formal ketika komunikasi
antara dua orang atau lebih yang ada pada suatu organisasi dilakukan
berdasarkan prinsip - prinsip dan struktur organisasi. Tiga arah komunikasi
formal
ü Downward adalah pengambilan keputusan
ke karyawan, contoh kebijakan, rencana, strategi, instruksi dan prosedur
ü Upward adalah dari pekerja ke pemimpin,
contoh laporan kerja, usulan perbaikan.
ü Horizontal adalah sesama/level yang sama,
contoh: meeting, e-mail, dan memo
2. Komunikasi Informal
Komunikasi informal adalah komunikasi antara
orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau
tidak ditentukan dalam struktur organisasi . Fungsi komunikasi informal adalah
untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran
informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gossip , atau rumor.
D. Komunikasi
Internal Dan Eksternal
Fungsi internal dan eksternal komunikasi bisnis secara umum adalah
sebagai berikut :
1.
Menginformasikan
(tin inform)
2.
Membujuk
(to persuade)
3.
Mempromosikan
(to promote goodwill)
4.
Komunikasi
Bisnis Internal
Komunikasi Bisnis internal
Komunikasi internal mencakup pada komunikasi
kepada atasan, bawahan dan rekan kerja. Komunikasi bisnis internal memiliki
fungi sebagai berikut :
1. Mengeluarkan dan menjelaskan peraturan dan
prosedur
2. Menginformasikan progres
perusahaan
3. Mendorong pegawai melakukan
perbaikan
4. Evaluasi, member penghargaan dan
menegur pegawai
Komunikasi
Bisnis Eksternal
Komunikasi eksternal ini mencakup konsumen, supplier,
pemerintah dan public. Fungsi komunikasi bisnis eksternal sebagai berikut :
1.
Membujuk
konsumen pembeli produk
2.
Menjelaskan
produk atau layanan
3.
Mengklarifikasikan
spesifikasi yang dibutuhkan
4.
Mempromosikan
omage positif perusahaan
5.
Memberikan
kredit dan penagihan piutang
E. Hambatan
Komunikasi Bisnis
Komunikasi seringkali terganggu atau bahkan
dapat menjadi buntu sama sekali. Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam
proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut :
1.
Hambatan
Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan
dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari
sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin
berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim
informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan
serta lebih efisien.
2. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses
penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi
atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas,
akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang
komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik
komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang
berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.
3. Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi
yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator
maupun komunikan.
Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :
Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :
a. Hambatan yang berasal dari perbedaan
individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status,
keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi.
b. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim
psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana
dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut.
F.
Keberhasilan Komunikasi Bisnis
Keberhasilan komunikasi di dalam suatu
organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat
dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan
pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan
waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara
berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya
peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.
Secara empiris, pemahaman orang perihal sesuatu
hal akan lebih mudah diserap dan dipahami jika sesuatu tersebut diperlihatkan
dibanding hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi
hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan juga
sekaligus dipraktikkan.
Keberhasilan komunikasi bisnis juga sangat
ditentukan oleh adanya efektivitas dalam komunikasi bisnis. Efektivitas
komunikasi bisnis, seperti halnya jenis komunikasi lainnya ditentukan beberapa
hal :
1. Persepsi
Komunikator harus dapat memprediksi apakah
pesan yang disampaikan dapat diterima komunikan.
2. Keberhasilan Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Salah satu faktor keberhasilan komunikasi
bisnis dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yaitu adanya proses
integrasi informasi menyangkut ketersediaan komunikasi data yang tepat guna.
Ini mencakup beberapa faktor antara lain, pertama, cakupan (range) produk jasa
komunikasi data yang dimiliki. Kedua, diperlukan provider yang dapat
menyediakan layanan di lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang menyebar
dan terkadang di daerah yang terpencil (rural area). Ketiga, unjuk kerja
(performansi). Performansi yang tinggi merupakan syarat utama agar komunikasi
selalu dapat dilakukan. Keempat, faktor biaya menjadi salah satu faktor yang
perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapat ditingkatkan.
3. Ketepatan
Komunikan atau audience memiliki kerangka
pikir. Agar komunikasi yang dilakukan tepat sasaran, komunikator perlu
mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan kerangka pikir komunikan.
4. Kredibilitas
Dalam berkomunikasi komunikator perlu
memiliki suatu keyakinan bahwa komunikan dapat dipercaya. Sebaliknya dia juga
harus bisa mendapatkan kepercayaan dari komunikan.
5. Pengendalian
Dalam komunikasi, komunikan memberika
reaksa/umpan balik/feedback terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi ini harus
bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh komunikator sehingga tidak
melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.
6. Kecocokan
Komunikator yang baik selalu dapat menjaga
hubungan persahabatan yang menyenangkan dengan komunikan
G. Proses
Komunikasi Bisnis dalam Perusahaan
Ada lima komponen penting untuk
diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu:
1.
Pengirim pesan (sender atau komunikator)
2.
Pesan yang dikirimkan (message)
3.
Bagaimana pesan tersebut disampaikan
4.
Penerima pesan (receiver atau komunikan)
5.
Umpan balik (feedback) atau effect
Proses komunikasi
diawali oleh sumber (source) baik individu maupun kelompok yang berusaha
berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut:
1.
Langkah pertama yang dilakukan sumber
adalah ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat
informasi untuk dikomunikasikan.
2.
Langkah kedua dalam penciptaan suatu
pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam
wujud kata-kata, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja untuk
menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain.
3.
Langkah ketiga dalam proses komunikasi
adalah penyampaian pesan yang telah disandi (encode).
4.
Langkah keempat, perhatian diahlikan
pada penerima pesan. Jika pesan itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi
seorang pendengar yang baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan
tersebut akan hilang. Dalam proses ini, penerima melakukan decoding, yaitu
memberikan penafsiran interprestasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya.
5.
Proses terakhir dalam komunikasi adalah
feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali
pesan yang telah disampaikannya kepada penerima.
Dalam proses komunikasi
semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan
oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi,
budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang
disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
1.
Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat
dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan
dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan.
2.
Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila
dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat
tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.
3.
Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya
menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan.
4.
Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya
disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas.
5.
Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan
bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memiliki makna
yang jelas.
6.
Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya
bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik dalam komunikasi bisnis.
7.
Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan
teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan dengan benar (formal
atau resmi).
H. Pentingnya
Kemampuan Komunikasi Bisnis
Tantangan seorang
manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, yang menuntut kemampuan untuk
mengkomunikasikan ide gagasan dan tujuan dalam lingkungan organisasinya serta
bagaimana menyampaikan produk atau jasa yang dimilikinya kepada pelanggan. Di
sisi lain, proses manajemen, adalah suatu aktivitas komunikasi. Terdapat 6
kendala yang mungkin muncul saat manajer mengkomunikasikan bisnis
organisasinya, yaitu :
1.
Struktur Komunikasi yang Buruk
Struktur
komunikasi adalah faktor esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi
bisnis. Tidak penting apakah audiencenya hanya satu orang atau ribuan orang dan
sekalipun di tengah bisingnya lingkungan bisnis dan pemasaran, pesan yang
disampaikan haruslah terdengar dan dimengerti. Struktur komunikasi yang baik,
mengikuti pola :
ü Pembukaan
ü Isi
ü Penutup
2.
Penyampaian yang Lemah
Tidak menjadi
menjadi masalah, apakah pesan itu penting atau impresif. Namun apabila disampaikannya
tanpa “sentuhan yang kuat”, hasilnya tidak akan dapat menyakinkan orang lain
sesuai harapan. Disamping itu, meskipun telah dilakukan “sentuhan “ yang sudah
tepat ternyata seringkali juga masih memerlukan waktu untuk mendapatkan
respons. Pesan yang disampaikan haruslah ‘menyentuh’ secara kuat dan telak,
tidak sekedar mengelus-elus atau mengingatkan.
3.
Penggunaan Media yang Salah
Perlu untuk
mempertimbangkan siapa, dari kalangan atau status sosial mana dan karakteristik
unik lainnya dari sasaran yang kita tuju, sehingga kita dapat memilih media
yang tepat.
4.
Pesan yang Campur Aduk
Pesan yang
campur aduk, hanya akan menimbulkan kebingungan atau bahkan cemoohan dari
audience. Seperti, larangan untuk memberikan hadiah kepada klien, tetapi pada
saat yang sama memberikan pengecualian untuk klien-klien baru
5.
Salah Audience
Topik yang
dipilih hendaknya relevan dan sesuai dengan ekspektasi audience.
6.
Lingkungan yang Mengganggu
Lingkungan yang
mengganggu jelas merupakan kendala dalam komunikasi, sehingga pesan yang
disampaikan tidak dapat diterima / didengar secara optimal. Seperti Suara
penyaji yang tidak cukup terdengar oleh Audience, Suara keras dari luar
ruangan, (seperti raungan sirine ambulan atau suara lalu lintas yang padat ),
Bunyi handphone dari kantong audience, Interupsi, Sesi bicara yang menegangkan,
dsb. Oleh karena itu, perlunya pemilihan tempat yang tepat serta upaya agar
audience fokus dengan pesan yang disampaikan.
REFERENSI
Kasali, Bernard. 1994. Komunikasi Bisnis
Praktis. Penerjemah: Soeharsono. Pustaka: Benaman Presindo.
Purwanto, Djoko.Komunikasi Bisnis. Jakarta:
penerbit Erlangga, 2011.
Nawangsari Sri, SE. Komunikasi Bisnis, Edisi
Diktat Kuliah Universitas Gunadarma. Jakarta.
Redi Panuju, Drs. Komunikasi Bisnis, Bisnis
Sebagai Proses Komunikasi, Komunikasi Sebagai Kegiatan Bisnis, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1995
Arifin, Anwar. 1988. Ilmu Komunikasi Sebagai Pengantar
Ringkas , Rajawali Press. Jakarta.